guru SD tidak alergi IT apalagi katrok. kami perlukan ilmu lebih untuk mencerdaskan kehidupan bangsa….!!

Sabtu, 21 Maret 2009

Tuhan Sembilan senti

Tuhan Sembilan Senti
Oleh : taufiq ismail
………………….
Disebuah ruang sidang ber-AC penuh , duduk sebuah ulama terhormat
Merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisap ilmu falak,
Tapi ahli hisap rokok.

Diantara jari telunjuk dan jari tengah mereka
Terselip berhala-berhala kecil,
Sembilan senti panjangnya,
Putih warnanya,
Kemana-mana dibawa dengan setia,
Satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
Tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan,
Cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri
Inikah gerakan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul diruang AC penuh itu.
Mamu’ut tadkhiin,ya ustad.Laa tasrabud dhukhaan ,ya ustad.
Kiai,ini rung ber-AC penuh.
Haadhihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan , di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum . Min Fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang,ya ustadz.wa yuharrimu ’alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
Karena pada jaman rosulullah dahulu,
Sudah ada alkohol,sudah ada babi,tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR para ulama.
Tapi karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makhruhkan, jangan
.................
Berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negeri kita,
Jutaan jumlahnya,
Bersembunyi didalam kantong baju dan celana
Dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna
Diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayamum mensucikan diri,
Tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarub pada tuhan –tuhan ini,
Karena orang akan khusuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan
Api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi benda-benda ini

Belajar ala kumon

1.
Mula-mula, anak mengambil buku saku yang telah disediakan, menyerahkan lembar kerja PR yang sudah dikerjakannya di rumah, dan mengambil lembar kerja yang telah dipersiapkan pembimbing untuk dikerjakan anak pada hari tersebut


2

Anak duduk dan mulai mengerjakan lembar kerjanya. Karena pelajaran diprogram sesuai dengan kemampuan masing-masing, biasanya anak dapat mengerjakan lembar kerja tersebut dengan lancar.
3
Setelah selesai mengerjakan, lembar kerja diserahkan kepada pembimbing untuk diperiksa dan diberi nilai. Sementara lembar kerjanya dinilai, anak berlatih dengan alat bantu belajar

4
Setelah lembar kerja selesai diperiksa dan diberi nilai, pembimbing mencatat hasil belajar hari itu pada "Daftar Nilai". Hasil ini nantinya akan dianalisa untuk penyusunan program belajar berikutnya.

5
Bila ada bagian yang masih salah, anak diminta untuk membetulkan bagian tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100. Tujuannya, agar anak menguasai pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

6
Setelah selesai, anak mengikuti latihan secara lisan. Sebelum pulang, pembimbing memberikan evaluasi terhadap pekerjaan anak hari itu dan memberitahu materi yang akan dikerjakan anak pada hari berikutnya.

Selamat mencoba …..!! guru SD tidak alergi metode baru justru kami haus metode baru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa….!!

Time is money

About Me

Foto saya
Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia
profesional dan menyenangkan Muslim dan aktif dalam beberapa organisasi
Powered By Blogger